Profil Pasar Brambang Sukomoro




Nganjuk merupakan salah satu Kabupaten di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten yang memiliki luas 1.182,64 kilometer persegi itu terdiri dari 20 Kecamatan, dan 284 Desa/Kelurahan. Etnis Jawa merupakan mayoritas yang mendiami kabupaten ini yang menggunakan bahasa Jawa sebagai alat komunikasinya.

Nganjuk memiliki kondisi dan struktur tanah yang cukup produktif untuk berbagai jenis tanaman, baik tanaman pangan maupun perkebunan. Tak mengherankan bila sektor pertanian jadi andalan ekonomi sebagian besar warga di sini. Nganjuk menjadi salah satu daerah fokus pemerintah untuk menyerap bawang merah dan menjadi stok pemerintah tiap tahunnya sebagai penghasil bawang merah terbesar di Jawa Timur.

Selain dikenal sebagai Kota Angin Kabupaten Nganjuk juga di kenal sebagai Kota Brambang. Di sebagian besar wilayah Nganjuk, terutama Kecamatan Sukomoro ke Barat, meliputi Kecamatan Gondang, Rejoso, Bagor, dan Wilangan, banyak dijumpai orang menanam, memanen, menjemur, atau memperjualbelikan bawang merah.

Kabupaten Nganjuk merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah di Provinsi Jawa Timur. Bawang merah merupakan komoditi utama di Nganjuk, dengan adanya varietas bawang merah nasional di daerah ini. Dari data Badan Pusat Statistik (BPS), di laman resmi bps.go.id, Kabupaten Nganjuk menjadi salah satu penghasil tanaman bawang merah terbesar di Jawa Timur. Pada tahun 2020, Nganjuk menduduki peringkat pertama sebagai penghasil bawang merah terbesar di Jawa Timur dengan jumlah panen sebanyak 1.730.608 kuintal dengan jumlah luas lahan sebesar 14.505 hektar.

Selanjutnya, dari data bps juga menunjukan bahwa produksi bawang merah di Kabupaten Nganjuk terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2021 produk bawang merah mengalami kenaikan 9,24 persen. Dengan hasil panen mencapai 1.936.524 ton. Naik 9,24 persen jika dibandingkan dengan tahun 2020.

Selain menyandang daerah sentra produksi, di Kabupaten Nganjuk memiliki Pasar Bawang Merah yang cukup besar, berlokasi di Jalan Surabaya, Kecamatan Sukomoro. Pasar Brambang Sukomoro Nganjuk memiliki daya tampung dan alur jual belinya yang mencapai 20-25 ton perhari pada saat panen raya bawang merah. Jika tidak panen raya sekitar 17-18 ton per hari, dengan jumlah pedagangnya 63 orang khusus bawang merah dari total 468 pedagang.

Bawang merah di Pasar Brambang Sukomoro Nganjuk banyak diminati oleh pembeli dari luar daerah, karena dikenal memiliki produk bawang merah yang bagus dengan kadar air yang rendah, sehingga ketika digoreng menghasilkan bawang goreng yang renyah beda dengan bawang merah lain yang mimpes setelah digoreng. Selain itu, warna bawang merah dari Pasar Sukomoro memiliki warna  yang khas berbeda dengan bawang merah dari luar Nganjuk.

Distribusi bawang merah dari Pasar Sukomoro tidak hanya lingkup Kabupaten Nganjuk saja atau Jawa Timur saja melainkan mampu mencukupi kebutuhan konsumsi bawang merah nasional. Pemasarannya mencapai luar kota, seperti Tulungagung, Bojonegoro, Demak, Kudus, Cirebon, bahkan sampai Kalimantan dan Palembang. DKI Jakarta menjadi tujuan terbanyak yang mereka (pedagang) jual

Pasar Sukomoro juga menjadi salah satu pasar acuan untuk menentukan harga jual tingkat produsen bawang merah nasional. Harga Produsen tersebut dapat dipantau secara realtime melalui laman berikut https://siskaperbapo.jatimprov.go.id/produsen/tabel.



Brambang Kemenangan, Brambang Maju, Petani dan Penjual Bawang Merah Sejahtera