Mantapkan Mitigasi dan Kesiapsiagaan Bencana, BPBD Susun Rencana Kontigensi Penanganan Tanah Longsor

Memetakan sumber daya yang ada, untuk manajemen resiko

NGANJUK,PING- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk mantapkan mitigasi dan kesiapsiagaan bencana tanah longsor di Kota Bayu. Hal ini seperti yang disampaikan Kepala Pelaksana  (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk pada Pertemuan Awal Penyusunan Rencana Kontigensi Penanganan Darurat Longsor dan Gladi Kabupaten Nganjuk, Selasa (18/10/2022) di Pendopo Kecamatan Ngetos.

“Ini kami lakukan untuk memantapkan kesiapsiagaan personil, materil, dalam mengantisipasi bencana alam tanah longsor di wilayah rawan longsor di Kabupaten Nganjuk,” kata Kalaksa Abdul Wakid sembari menyebut suksesnya mitigasi dan kesiapsiagaan bencana harus dilaksanakan dengan gotong-royong dan sinergi bersama.

Kegiatan Rencana Kontigensi tersebut dihadiri oleh Camat Ngetos, Forkopimda Nganjuk, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, badan usaha, komunitas di Kabupaten Nganjuk.

Abdul Wakid menjelaskan, maksud dan tujuan penyusunan rencana kontigensi penanganan darurat longsor ini adalah untuk memetakan sumber daya yang ada di Kabupaten Nganjuk. Rencana kontigensi sebagai pedoman penanganan saat tanggap darurat bencana tanah longsor terjadi.

“Serta sebagai pedoman langkah-langkah yang telah disepakati bersama oleh seluruh peserta yang hadir tentang siapa melakukan apa, saat kapan, dimana, dan bagaimana pelaksanaanya terutama saat terjadinya bencana tanah longsor,” ungkapnya menyebut ada 9 Kecamatan dan 32 Desa rawan longsor di Kota Bayu.

Untuk itu, diungkapkan Abdul Wakid penyusunan rencana kontigensi ini adalah penting bagi Pemerintah Daerah. Sebagai bagian dari konsep manajemen resiko.

"Menyiapkan segala sesuatu yang mungkin terjadi saat tanah longsor. Memastikan keamanan dan keselamatan warga masyarakat sekitar melalui skenario penanganan bencana tanah longsor,” tambahnya menyebut di Kabupaten Nganjuk telah terbentuk Desa Tangguh Bencana (Destana) di 65 Desa dari 264 Desa.

(Anjar Heriwaseso, narasumber dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMB) Bandung, saat menyampaikan materi tentang mitigasi bencana)

Sementara itu, Camat Ngetos, Widi Cahyono menyambut baik tentang pelaksanaan Penyusunan Rencana Kontigensi Penanganan Darurat Longsor Kabupaten Nganjuk berlangsung di Kecamatan Ngetos. Menurutnya, penting bagi kita untuk mempersiapkan sedini mungkin resiko apabila terjadi tanah longsor. Agar tidak timbul korban dan kerugian saat bencana itu terjadi.

“Semoga apa yang terjadi di Kecamatan Ngetos pada dua tahun yang lalu, tanah longsor Selopuro tidak terjadi di Kecamatan atau desa-desa yang lain. Kita siapkan untuk bencana. Tidak ada bencana tidak masalah. Lebih baik kita siap,” tuturnya.

Sebagai informasi, Penyusunan Rencana Kontigensi Penanganan Darurat Longsor dan Gladi Kabupaten Nganjuk, BPBD berkerjasama dengan Komunitas Pecinta Alam Pemerhati Lingkungan (Kappala) Indonesia.

Pada tahap awal ini peserta diminta mengumpulkan data profil dan pemetaan sumber daya yang ada di masing-masing instansi/organisasi. Selanjutnya akan dilaksanakan pertememuan lanjutan penyusunan perencanaan. Hadir sebagai narasumber dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Bandung, Anjar Heriwaseso dan Teguh Paripurno dari Perguruan Tinggi Universitas Veteran Yogyakarta.

0 Komentar