Nganjuk , PING- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Nganjuk menutup sementara objek wisata Air Terjun Sedudo. Penutupan lokasi dilakukan seiring evaluasi SOP untuk memastikan peristiwa tewasnya pengunjung tertimpa longsor saat mandi di air terjun tersebut agar tidak terulang kembali.
Peristiwa itu terjadi diduga lantaran ada SOP yang dilanggar. Sebab, Pemkab Nganjuk telah membangun pagar dan melarang wisatawan untuk mandi di area guyuran air terjun.
Baca Juga : Alunan Band Indie Menjadi Penutup Thrift Fest - Nganjuk Creative Culture 2023 di Kota Bayu
“Rencananya Senin (27/2) Air Terjun Sedudo akan dibuka kembali untuk kunjungan wisata,” ujar Kepala Disporabudpar Kabupaten Nganjuk Sri Handariningsih.
Handiringsih mengatakan penutupan tersebut dilakukan setelah adanya pengunjung yang meninggal dunia akibat tertimpa longsor saat mandi di bawah Air Terjun Sedudo pada Selasa(14/2/2023).
"Pihak kami juga meminta petugas yang ada di lapangan untuk melakukan pengawasan dan monitoring di sana. Selama masa penutupan sementara ini, Disporabudpar akan melakukan evaluasi," terangnya.
Baca Juga : Sinergikan Perencanaan Pembangunan Pariwisata dan Kebudayaan Tahun 2024, Disporabudpar Gelar FPD
Handariningsih mengaku penutupan dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan beberapa pihak terkait. Salah satunya dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Nganjuk. Setelah dilakukan asesmen bersama, akhirnya keputusan penutupan diambil.
Dijelaskan Handariningsih, meski ditutup untuk pengunjung, kawasan wisata ini masih terbuka bagi petugas di lapangan. Mereka tetap melakukan pembersihan dan perawatan secara reguler di sana. “Tim kami tetap bekerja seperti biasanya. Hanya untuk kunjungan wisata ditutup dulu,” tandasnya.
Baca Juga : Genjot PADes Ngetos, Desa Wisata Kampung Rambutan Kembali Bersolek
Sementara itu, Kalaksa BPBD Kabupaten Nganjuk Abdul Wakid mengatakan, timnya telah melakukan asesmen di Sedudo. Hanya saja, Wakid menyerahkan semua keputusan kepada Disporabudpar. “Untuk penutupan sementara itu kewenangan Disporabudpar,” ungkapnya.
Sumber : Radar Nganjuk